Abstrak
Tekanan darah tinggi adalah gerbang utama atau faktor risiko untuk penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes dan stroke. Kematian yang diakibatkan oleh komplikasi hipertensi di seluruh dunia sekitar 9,4 kematian pada setiap tahunnya. Hipertensi menyebabkan sekitar 45% akibat penyakit jantung dan 51% kematian akibat penyakit stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Status Gizi Dan Konsumsi Makanan Olahan Laut dengan Tekanan Darah Penduduk Usia 46-65 Tahun Di Daerah Pesisir Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka Tahun 2022. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan desain studi Cross Sectional. Sampel yang akan diambil responden usia 46-65 tahun menggunakan metode Purposive Sampling sebanyak 90 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2022. Hasil penelitian menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa rata-rata responden berusia 56-65 tahun (63,3%), mayoritas perempuan (81,1%), tidak bekerja (77,8%) dan memiliki riwayat genetik hipertensi (61,1%). Sebagian responden memiliki tekanan darah sistolik dan diastolik tinggi (65,6%). Sebanyak 52,2 % responden berstatus gizi tidak obesitas. Sebanyak 58,9% responden mengonsumsi makanan olahan laut tinggi, 84,4% responden frekuensi konsumsi makanan olahan laut sering, jenis makanan olahan laut yang sering dikonsumsi adalah sambal terasi (75,6%). Sebanyak 57,8% responden asupan natrium tinggi. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi (p-value=0,000), konsumsi makanan olahan laut (p-value=0,000), frekuensi konsumsi makanan olahan laut (p-value=0,000) dan asupan natrium (p-value=0,000). Kesimpulan yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi, konsumsi makanan olahan laut, frekuensi konsumsi makanan olahan laut dan asupan natrium dengan tekanan darah pada penduduk usia 46-65 tahun di daerah pesisir kecamatan pemali kabupaten bangka tahun 2022.