Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dan self compassion terhadap flourishing pada remaja broken home. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non eksperimen ex post facto field study. Instrumen yang digunakan untuk mengukur dukungan sosial teman sebaya adalah dengan Interpersonal Social Evaluation List (ISEL). Instrumen yang digunakan untuk mengukur self compassion adalah dengan menggunakan skala Self compassion Scale (SCS). Instrumen yang digunakan untuk mengukur flourishing adalah dengan The PERMA Profiller yang telah diadaptasi untuk orang Indonesia. Hasil koefisien R sebesar 0.674 dan nilai R square sebesar 0.454 yang menunjukan variabel dukungan sosial teman sebaya dan self compassion memberikan kontribusi sebesar 45.4% terhadap variabel flourishing dengan taraf signifikansi 0.000 (p<0,05) yang artinya ada pengaruh signifikan terhadap flourishing dan terdapat 54.6% kontribusi variabel lain yang tidak diketahui peneliti. Dukungan sosial teman sebaya dan self compassion masing-masing diketahui memiliki pengaruh yang positif terhadap flourishing. Hal ini berarti semakin tinggi dukungan sosial yang bersumber dari teman sebaya maka semakin tinggi pula tingkat flourishing pada remaja yang mengalami kondisi keluarga broken home. Begitu juga dengan self compassion, semakin tinggi self compassion yang dimiliki individu maka semakin tinggi pula tingkat flourishing pada remaja yang mengalami kondisi keluarga broken home, serta berlaku sebaliknya.