Abstrak
Pada era pandemi COVID-19, media sosial memberikan penggunanya banyak kemudahan, baik untuk sebuah kepentingan atau hanya hiburan semata. Namun tidak dapat dihindari, media sosial menghadirkan efek psikologis seperti keterhubungan sosial. Keinginan untuk selalu terhubung dengan orang lain merupakan kondisi ketakutan bahwa orang lain memiliki pengalaman yang berharga daripada dirinya atau dikenal sebagai fear of missing out atau FOMO. Sejumlah penelitian secara konsisten menunjukkan adanya kontribusi kecemasan interaksi sosial dan kebosanan terhadap FOMO. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kecemasan interaksi sosial dan kebosanan terhadap fear of missing out mahasiswa aktif pengguna Instagram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengisian kuesioner secara online. Sebanyak 230 orang didapatkan berpartisipasi menjadi responden penelitian melalui teknik purposive sampling. Terdiri dari 103 orang laki-laki (M = 31,5; SD = 6,8) dan 127 orang perempuan (M = 30; SD = 7,24). Fear of missing out, kecemasan interaksi sosial, dan kebosanan diukur menggunakan Fear of Missing Out Scale, Social Interaction Anxiety Scale (SIAS), dan Short Boredom Proneness Scale (BPS-SF). Hasil analisa regresi linear berganda menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kecemasan interaksi sosial dan kebosanan terhadap fear of missing out mahasiswa aktif pengguna Instagram (R2 = 0,289; ρ < 0,001; β = 0,132 dan 0,222). Semakin tinggi kecemasan interaksi sosial dan kebosanan yang dirasakan, FOMO yang dialami mahasiswa aktif pengguna Instagram mengalami peningkatan.