Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara keberfungsian keluarga terhadap Subjective Wellbeing remaja. Khususnya remaja yang tinggal dengan extended family (keluarga gabungan yaitu selain subjek tinggal dengan ayah ibu, adik kakak satu rumah, subjek tersebut juga tinggal bersama satu rumah dengan anggota keluarga lainnya baik secara garis vertikal maupun horizontal dari keluarga ayah ibu , atau bisa juga subjek tinggal dengan kaka ipar, keponakan. Metode yang digunakan penelitian Kuantitatif ex post facto field study.Teknik yang digunakan non probability sampling dengan jenis purposive sampling. Analisis yang digunakan regresi. Pengambilan data melalui kuisioner online dengan sample remaja usia 15-21 tahun, tinggal dengan keluarga yang extended family, berdomisili di DKI Jakarta. Total responden 109 orang. Penelitian ini menggunakan skala likert SWLS (Diener, 1985) dan .Skala PANAS (Watson, Clark, & Tellegan, 1988) untuk Subjective Wellbeing. Keberfungsian Keluarga FAD (Epstein et al, 1983). Data yang terkumpul dianalisa menggunakan software SPSS (Statistical Package for the Social Science). Hasil penelitian menujukkan bahwa Keberfungsian Keluarga terhadap Subjective Wellbeing remaja extended family mendapatkan dengan koefisien R sebesar 0,150 dan R Square 0,022 (p >0,05) maka Keberfungsian Keluarga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Subjective Wellbeing remaja Extended Family, maka Ho diterima Ha ditolak