Abstrak
Kematangan emosi dalam setiap individu sangat dibutuhkan untuk menjalani pernikahan pada dewasa awal. Kematangan emosi diduga mempunyai hubungan erat dengan kepuasan pernikahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kematangan emosi pada pasangan suami istri terhadap kepuasan pernikahan pada usia dewasa awal. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan non probability sampling dengan jenis teknik Purposive sampling di Jakarta Timur, dengan melibatkan 200 responden yang melakukan pernikahan pada usia dewasa awal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan instrumen untuk pengambilan data menggunakan Emotional Maturity Scale (EMS) untuk mengukur Kematangan Emosi yang di kembangkan oleh (Walgito, 2003) dengan alpha cronbach sebesar 0,833 dan Kepuasan Pernikahan di ukur dengan ENRICH Marital Satisfaction Scale (MSS) yang dikembangkan oleh (Blaine J. Fowerss dan David H. Olson, 1993) dan diadaptasi oleh Azize Nilgün Canel (2013) dengan alpha cronbach sebesar 0,907 dinyatakan signifikan dikarenakan >0,3. Pendekatan studi kuantitatif dengan teknik analisa menggunakan korelasi linier sederhana menunjukkan besarnya korelasi 0,901 dan p = 0.000 (<0.01), menunjukkan hubungan yang signifikan antara kematangan emosional dan kepuasan pernikahan pada pasangan yang menikah dimasa dewasa awal. Sehingga penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan edukasi dan evaluasi pada setiap pasangan dewasa yang sudah menikah untuk memperhatikan hal-hal yang baik dapat mempengaruhi kematangan emosi dengan kepuasan pernikahan.