Abstrak
Obesitas sentral pada penduduk Indonesia menunjukkan adanya peningkatan prevalensi dari 26,6% menjadi 31,0%, DKI Jakarta termasuk kedalam Provinsi dengan prevalensi masih diatas angka nasional Fenomena tingginya aktivitas sedentari dan seringnya konsumsi makanan cepat saji menjadi pendorong terjadinya kegemukan hingga obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sedentary lifestyle, kebiasaan makan western dan instant food terhadap kejadian obesitas sentral pada WUS di Wilayah Kalisari. Penelitian ini memiliki desain cross-sectional atau potong lintang. Penelitian ini dilakukan pada 101 WUS di Wilayah Kalisari. Metode pengumpulan data obesitas sentral dengan pengukuran lingkar perut, pengambilan data sedentary lifestyle dengan menggunakan formulir SBQ 2x24 jam, serta pengambilan data kebiasaan makan western dan instant food dengan menggunakan formulir FFQ. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen menggunakan uji statistik chi-squere (x²). Proporsi responden yang mengalami obesitas sentral sebesar 76,20%. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara sedentary lifestyle (p value = 0,019) dan kebiasaan makan instant food (p value = 0,016) dengan kejadian obesitas sentral pada WUS di Wilayah Kalisari dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan makan western food (p value = 0,228) dengan kejadian obesitas sentral pada WUS di Wilayah Kalisari.