Abstrak
Logistik rumah sakit sangat diperlukan agar ketersediaan bahan dan barang di rumah sakit akan terjamin dan dapat mempengaruhi kelancaran pelayanan rumah sakit yang sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian yang meliputi pengelolaan persediaan farmasi, alat kesehatan, dan barang medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinik. Salah satunya alat kesehatan barang medis habis pakai yaitu Alat Pelindung Diri (APD di Instalasi Farmasi RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur yang masih menggunakan proses manual dan hanya terdapat satu logistik farmasi yang mengatur seluruh kebutuhan persediaan di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang terdiri dari harga satuan APD, jumlah pemakaian APD dalam satu tahun, waktu tunggu pemesanan di Instalasi Farmasi RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah telaah dokumen yang berhubungan dengan persediaan APD di RSUD Pasar Rebo. Pengolahan data penelitian ini menggunakan rumus Analisis ABC dan Economic Order Quantity (EOQ). Kelompok A memiliki 4 jenis APD dengan nilai investasi 70.50% dari seluruh jumlah persediaan. Kelompok B memiliki 5 jenis APD dengan nilai investasi 19.70% dari seluruh jumlah persediaan. Kelompok C memiliki 12 jenis APD dengan nilai investasi 9.80% dari seluruh jumlah persediaan. Untuk pemesanan ekonomis APD tertinggi dengan jumlah 1.368 dengan frekuensi pemesanan 424 kali dan pemesanan terendah sebesar 16pcs dengan frekuensi pemesanan 5 kali dalam setahun. Saran bagi RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur untuk menerapkan perhitungan analisis ABC dan Economic Order Quantity dalam pengendalian persediaan APD.