Abstrak
Anemia defisiensi zat besi adalah keadaan tubuh memiliki kadar hemoglobin (Hb) dibawah nilai normal. Hal tersebut karena beberapa faktor salah satunya yaitu status gizi dan kebiasaan konsumsi inhibitor Fe seperti tannin, kafein dan kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi, kebiasaan konsumsi teh kopi dan dairy product dengan kejadian anemia dan prestasi belajar siswa di SMKN 1 Gunung Putri. Dampak anemia yaitu dapat menghambat konsentrasi belajar dan mengakibatkan prestasi menurun. Asupan inhibitor yang berlebih juga dapat menyebabkan terhambatnya penyerapan zat besi (Fe). Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi crossectional. Sampel pada penelitian ini menggunakan proposionated stratified random sampling yaitu 10 responden dengan random pada setiap kelasnya. Pada penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 112 sampel. Analisis uji yang digunakan adalah Chi-Square. Pengambilan data yang digunakan pada penelitian ini berupa pengukuran kadar hemoglobin (Hb), rata rata nilai siswa yang diambil dari hasil UAS, data antropometri berupa TB dan BB siswa, data konsumsi teh, kopi dan dairy product dengan menggunakan food recall 3x24H dan SQ- FFQ. Hasil penelitian menunjukan sebgaian besar responden memiliki nilai Hb <12 (53,6%) dan prestasi belajar kurang (78,6%). Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara status gizi dengan anemia defisiensi besi siswa (p=0,025), ada hubungan antara konsumsi teh dengan anemia defisiensi besi p=0,000), ada hubungan antara konsumsi dairy produk dengan anemia defisiensi besi (p=0,002 dan p=0,011), tidak terdapat hubungan antara konsumsi kopi dengan anemia defisiensi besi (p=0,247 dan p=0,217), dan tidak ada hubungan antara anemia defisiensi besi dengan prestasi belajar siswa (p=0,598). Frekuensi konsumsi teh >1x perhari dengan kandungan tannin 2,5 gram serta asupan dairy product > 3x seminggu dengan kandungan kalsium 300 gram dapat menyebakan anemia defisiensi besi.