Abstrak
Kasus kesehatan mental terus meningkat, terutama pada remaja. Mayoritas remaja jarang mencari bantuan melalui tenaga ahli kesehatan mental melainkan banyak melakukan perilaku help- seeking melalui sumber informal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku help ? seeking (mencari bantuan) kesehatan mental di MAN 1 Kabupaten Bekasi Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober ? Desember 2022. Populasi dalam penelitian ini 683 orang dengan sampel penelitian sebanyak 102 responden. Penelitian menggunakan teknik probability sampling yaitu propotional stratified random sampling. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis univariat menunjukkan 57,8% remaja memiliki perilaku help ? seeking, 71,6% jenis kelamin perempuan, 72,5% literasi kesehatan mental tinggi, 74,5% stigma diri tinggi, 64,7% dukungan sosial tinggi, dam 81,4% kondisi kesehatan mental emosional yang buruk. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara literasi kesehatan mental, dukungan sosial dan stigma diri dengan perilaku help ? seeking. Sedangkan variabel jenis kelamin dan kondisi kesehatan mental tidak berhubungan dengan perilaku help ? seeking kesehatan mental. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diberikan yaitu sebaiknya pihak sekolah dapat melakukan sosialisasi kepada siswa guna meningkatkan wawasan mengenai perilaku mencari bantuan kesehatan mental yang baik.