Abstrak
Salah satu masalah yang berhubungan dengan individu dalam kualitas bekerja yang terus meningkat di lokasi kerja adalah stres. Stress yang cukup tinggi pada seseorang menyebabkan seseorang mengalami kelelahan. Kondisi tersebut,dikenal sebagai burnout syndrome ialah kelelahan fisik, mental, dan emosional yang di akibatkan dari stress kronis dalam situasi yang membutuhkan keterlibatan emosional yang tinggi. Dalam penelitian ini,tercatat wawancara dilakukan pada 20 supir bus,beberapa mengalami burnout di antaranya mengalami frustasi, sedih jauh dari keluarga, serta mengalami kelelahan fisik seperti tidak bisa tidur, mudah terserang flu, lemah,letih,lesu, serta pusing. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala burnout syndrome pada supir bus. Populasi penelitian ini ialah seluruh supir bus Trayek Jakarta-Jawa di terminal Kampung Rambutan. Sampel penelitian ini ialah seluruh supir bus Trayek Jakarta-Jawa yang masih aktif beroperasi sejumlah 63 orang. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara burnout syndrome dengan usia, masa kerja, beban kerja dan kepuasan terhadap kompensasi. Namum tidak terdapat hubungan yang signifikan antara burnout syndrome dengan dukungan rekan kerja,dukungan dari keluarga,dan prestasi kerja.