Abstrak
Bullying adalah tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh individu atau kelompok, dan dilakukan dalam posisi kekuasaan yang ditentukan dalam konteks untuk kepentingan orang lain atau kepuasan mereka. Tindakan tersebut berupa serangan fisik, psikologis, sosial atau verbal. Pelaku Bullying ingin merasa lebih kuat dari anak-anak lain. Paradigma yang digunakan pada penelitian ini adalah Paradigma Konstruktivisme. Dengan menggunakan Model Komunikasi Berlo. Peneliti menggunakan Teori Isi Media. Dalam pemilihan media yaitu Film. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Metode dalam penelitian ini adalah Analisis Isi Kualitatif. Jenis penelitian ini ialah Deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data Miles dan Huberman. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Dokumentasi dan Wawancara. Peneliti berusaha memahami Drama Serial Netflix 13 Reasons Why yang memiliki tema Bullying. Fokus penelitian ini ialah bentuk-bentuk Bullying yang terdapat dalam Drama Serial 13 Reasons Why. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model Komunikasi Berlo. Narasumber dalam penelitian ini adalah Psikolog yang peneliti hubungi melalui media sosial bernama Alodokter. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bullying memiliki beberapa bentuk, yaitu berupa Bullying fisik, verbal, sosial, dan cyberBullying yang seringkali terlihat di realita, sosial media, maupun film. Film sebagai salah satu media komunikasi pengantar pesan dengan cara serentak dan unsur film tersebut juga berasal dari cerminan kehidupan nyata. Seringkali banyak yang mengira kekerasan sama dengan Bullying, namun terdapat beberapa perbedaan yang membedakan kekerasan dan Bullying. Kita dapat mengidentifikasi melalui tiga karakteristik dari Bullying, yaitu: sengaja untuk menyakiti, terjadi berulang-ulang secara terus-menerus, dan adanya perbedaan kekuasaan.