Abstrak
Jakarta merupakan dalah ibukota Indonesia yang berpenduduk 10.562.088 jiwa (2020) jakarta sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan. Kota Jakarta Selatan memiliki timbulan sampah 701,164 ton selama tahun 2020, sedangkan per harinya menghasilkan sebanyak 1,921 ton. Dalam permasalahan sampah ini Kota Jakarta Selatan memiliki permasalahan yang serius terkait dengan tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Melihat hal tersebut sangat perlu dilakukannya komunikasi lingkungan. Penyampaian pesan tentang lingkungan dapat dilakukan oleh berbagai pihak melalui komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi yang dapat dilakukan dapat diimplementasikan dalam bentuk kampanye. Saat ini Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta mengeluarkan Peraturan Daerah No.77 tahun 2020 tentang pengelolaan sampah lingkup rukun warga peraturan ini menjelaskan bahwa dalam rangka meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah di sumber untuk mencapai target pengurangan dan penanganan sampah rumah tangga. Penelitian ini mengkaji tentang kampanye yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Selatan yang melakukan komunikasi lingkungan pengelolaan sampah organik melalui budidaya BSF Maggot. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian deskriptif, dan metode studi kasus. Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan studi Pustaka, dan dokumentasi. Teknik analisis data analisis kualitatif. Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa kampanye yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Selatan menarik perhatian masyarakat Kelurahan Pesanggarahan. Kampanye ini memotivasi masyarakat untuk memperhatikan lingkungan dalam aktivitas sehari-hari dikarenakan kebanyakan dari mereka sebelumnya belum mengetahui hal tersebut.