Abstrak
Kegiatan aksi kamisan telah berlangsung hampir 16 tahun lamanya,dengan tuntutan penuntasan pelanggaran HAM Seiring dengan perjalanan kegiatan demokrasi tersebut banyak hal yang telah terjadi dalam pelaksaan kegiatan tersebut, yakni timbulnya kasus pelanggaran HAM baru yang dilakukan oleh pihak aparat keamanan. Hal itu diliput dan dimua dalam bentuk berita oleh media Tempo.co dan Vice.com. demikian peneliti ingin meneliti bagaimana pembingkaian berita dan faktor yang melatarbelakanginya. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme, serta teori pembingakaian/Framing Robert N Entman untuk memahami pembingkaian yang dilakukan media tempo.co dan vice.co dalam berita yang disajikan kepada publik. Khusus nya dalam pemberitaan terkait berita terkait penangkapan aktivis aksi kamisan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif, serta teknik pengumpulan data berupa observasi terhadap pemberitaan penangkapan aktivis aksi kamisan pada priode April 2020 yang dimuat oleh tempo.co dan vice.com. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis framing Robert N Entman. Hasil penelitian menunjukkan, dalam pemberitaan penangkapan aksi kamisan Tempo.co melakukan pembingkaian dengan menempatkan subjek pihak kepolisian sebagai pihak yang bersalah dan tidak menjalankan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku. Berita Vice.com lebih menonjolkan kronologis peristiwa dengan keberimbangan, karena menampilkan subjek dari kedua belah pihak. Faktor yang melatarbelakangi penangkapan pada Tempo.co adalah tuntutan Suciwati dan pihak LBH yang menekankan pihak kepolisian agar membebaskan para aktivis yang ditahan. Faktor yang melatarbelakangi penahanan oleh Vice.com, pihak kepolisian melihat adanya tindakan vandalisme dan anarkisme. Meskipun menurut LBH belum adanya bukti kuat mengenai hal ini.