Abstrak
perusahaan, tetapi bisa juga dilakukan oleh perorangan atau yang dikenal dengan
istilah personal branding. Konten Tiktok Yani Suryani berbeda dengan konten
kreator lainnya karena Yani memberikan konten yang membahas politik, sehingga
Yani dikenal sebagai milenial yang aktif politik, dan untuk konten yang
ditayangkan melalui akun Tiktoknya @anifahsuryani, Yani memberikan
informasi, kritik, serta berani menyuarakan pendapatnya seputar persoalanpersoalan
politik. Penelitian ini mengkaji bagaimana pembentukan personal
branding Yani Suryani dalam akun Tiktok @anifahsuryani.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme, dengan
pendekatan kualitatif, jenis penelitian deskriptif, dan metode analisis isi dengan
teknik dokumentasi, observasi non partisipan, dan wawancara mendalam. Peneliti
menggunakan teori Personal Branding Peter Montoya dimana di dalamnya
terdapat 8 hukum yang mengatur tentang pembentukan Personal Branding pada
diri seseorang. Selain itu peneliti juga menggunakan teori New Media.
Hasil penelitian dengan menggunakan analisis isi didukung data dari
dokumentasi, observasi non partisipan, dan wawancara mendalam ditemukan
fakta menarik yaitu konten yang di unggah Yani merupakan konten yang berisi
tentang informasi, kritik, maupun keberaniannya dalam menyuarakan persoalanpersoalan
politik yang terjadi saat ini. Personal branding yang terbangun sebagai
milenial yang aktif tentang politik memberikan banyak feedback seperti mendapat
kepercayaan dari publik, mendapatkan banyak kerjasama dari brand, serta
mendapat ketertarikan dari pejabat untuk ikut serta dalam partai.
Penelitian mendatang diharapkan mampu menggali lebih jauh terhadap
branding konten kreator, sementara secara metodologis diharapkan dapat
menggunakan pendekatan kuantitatif agar dapat diukur efektifitas menggunakan
tingkatan grafik