Abstrak
Korupsi merupakan isu global yang tidak pernah berakhir, bahkan Indonesia sendiri masuk dalam urutan sepuluh besar negara dengan jumlah korupsi yang terbilang besar. Banyak cara telah dilakukan untuk meminimalisir praktik korupsi di Indonesia, salah satunya adalah dengan penyuluhan anti korupsi melalui film. Film merupakan media yang menarik bagi masyarakat untuk terus disaksikan berulang kali. Film sendiri memiliki kemampuan mempersuasi khalayak dan membangun persepsi. Salah satunya adalah film Teka-Teki Tika yang merupakan film karya Ernest Prakasa. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, dengan pendekatan kualitatif, jenis penelitian deskriptif, dan metode menggunakan semiotika Charles Sanders Peirce dengan Teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi dan studi Pustaka. Penelitian ini menggunakan teori representasi yang menjelaskan bagaimana cara untuk mengartikan sebuah tanda melalui bahasa. Hasil penelitian ini terlihat bahwa anti korupsi yang direpresentasikan pada film Teka dilakukan oleh Tika, Seto (Supir), Sri (Pembantu) dan juga Sherly (Istri Budiman). Peneliti menemukan beberapa adegan yang merepresantikan anti korupsi , seperti kejujuran dalam bekerja, keadilan untuk para koruptor dan keberanian untuk mengungkap korupsi. Penelitian mendatang diharapkan dapat menggali lebih jauh dan lebih menyempurnakan penelitian ini dan menggunakan paradigma kritis agar dapat mengkaji lebih dalam apa yang terdapat dalam film Teka-Teki Tika.