Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti terhadap dinamika kelompok. Salah satunya adalah Kelompok Penyanyi Jalanan Jakarta yang sudah berdiri sejak 1982. Meskipun anggotanya memiliki latar belakang yang berbeda, Kelompok Penyanyi Jalanan dapat membentuk kohesivitas. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana terbentuknya kohesivitas dalam Kelompok Penyanyi Jalanan dalam perspektif komunikasi kelompok. Penelitian difokuskan pada Kelompok Penyanyi Jalanan Jakarta dengan tujuan mengungkap pola komunikasi yang terbentuk di dalamnya. Penelitian ini dilandaskan dengan teori Jaringan Komunikasi dari Weick dan Taylor. Secara garis besar, teori ini mengemukakan bahwa pola komunikasi berkembang seiring waktu dala perkembangan sebuah organisasi. Kohesivitas terbentuk dari komunikasi yang intensif, antusiasme anggota, serta pengambilan keputusan yang mengutamakan konsensus. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Sementara untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kelompok Penyanyi Jalanan Jakarta selalu menerapkan komunikasi yang baik dan intensif untuk menjaga kohesivitas kelompok. Kohesivitas kelompok tersebut terlihat dari kekompakkan dan solidaritas yang terjalin antar anggota. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa komunikasi memiliki peran besar dalam meningkatkan kohesivitas kelompok.