Abstrak
Konsumsi media massa dewasa ini semakin menjadi yang terdepan, salah satu media yang menjadi teratas untuk dikonsumsi adalah youtube. Di dalam youtube konten yang disediakan beragam, salah satunya adalah konten dakwah dalam akun SAP Channel. Salah satu topik yang menarik dalam dunia Islam adalah mengenai Isu Wahabi. Banyak yang salah dalam memaknai perihal Wahabi sehingga banyak individu yang sejatinya ingin mengamalkan ajaran Islam yang murni kerap dituduh sebagai Wahabi. Untuk itu cukup menarik melihat bagaimana pemaknaan khalayak akan Isu Wahabi yang berkembang ditengah-tengah kaum Muslimin. Penelitian kali ini menggunakan model komunikasi berlo dan teori resepsi dari Stuart Hall untuk memahami bagaimana pemaknaan remaja organisasi Islam yaitu FPI, IMM dan PMII mengenai Isu Wahabi setelah menonton video penjelasan dari Ustadz Khalid Basalamah. Kita akan melihat pemaknaan (decode) yang dikonstruksi dari sejumlah subjek penelitian tersebut setelah diberikan pesan (encode) berupa video dari Ustadz Khalid Basalamah. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Hasil dari wawancara yang dilakukan kemudian dideskripsikan dan dianalisis untuk disajikan demi mengetahui bagaimana posisi pemaknaan khalayak pada penelitian kali ini, seperti posisi dominant hegemonic, negotiation dan juga posisi opotition. Penelitian kali ini mendapati dua informan dari organisasi IMM berada pada posisi negotiation atau tidak sepenuhnya menerima pesan yang disampaikan, dua informan dari organisasi PMII berada pada posisi opotition atau tidak menerima penjelasan Ustadz Khalid Baasalamah, dan dua informan dari organisasi FPI terpecah menjadi dua posisi yaitu negotiation dan juga dominant hegemonic. Terlihat bahwa latar belakang organisasi dengan terpaan edukasi dakwahnya masinng-masing banyak mempengaruhi bagaimana pemaknaan para remaja akan Isu Wahabi.