Abstrak
Indonesia dikejutkan dengan berita pelaporan dua anak presiden oleh Ubedilah Badrun ke KPK atas dugaan korupsi dan pencucian uang. Tentu banyak media yang mengangkat berita ini, termasuk Kompas TV dan Metro TV. Kedua media tersebut tentu melakukan sebuah framing untuk membuat beritanya bisa menarik penonton dan mengambil sudut pandang yang berbeda-beda dari tiap medianya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana framing pemberitaan dugaan kasus korupsi dan pencucian uang Kaesang dan Gibran pada Metro TV dan Kompas TV serta untuk mengetahui faktor apa saja yang menentukan framing pemberitaan dugaan kasus korupsi dan pencucian uang Kaesang dan Gibran pada Metro TV dan Kompas TV ditinjau menggunakan metode analisis framing Robert Entman dengan dua dimensi yaitu seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek yang kemudian dianalisis menggunakan empat elemen: (1) pendefinisian masalah; (2) memperkirakan masalah; (3) membuat pilihan, dan (4) membuat rekomendasi saran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif menggunakan paradigma konstruktivisme. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam pada redaktur berita Kompas TV, Alexander Wibisono untuk menjawab analisis produksi teks, analisis konteks sosial, dan faktor pengaruh isi media. Berdasarkan hasil penelitian framing Robert N. Entman terhadap kasus Kaesang dan Gibran, penulis mengungkapkan bahwa Kompas TV memberitakan Ubedilah Badrun yang melaporkan Kaesang dan Gibran ke KPK atas dugaan korupsi dan pencucian uang. Sedangkan, Metro TV memberitakan tentang Gibran yang siap ditangkap bila sudah dinyatakan bersalah. Penelitian ini diharapkan menjadi rujukan dan koreksi terhadap penelitian framing setelahnya dengan metode yang berbeda. Di sisi lain, penelitian ini diharapkan bagi masyarakat dapat menonton dibanyak stasiun berita untuk mencari kebenarannya