Abstrak
Pada akhir Oktober 2020 lalu, masyarakat dihebohkan dengan kemunculan foto di Twitter yang dibagikan oleh @kawanbaikkomodo berisikan sebuah truk besar dihadang oleh seekor komodo. Foto ini sontak viral dan memantik kemarahan publik, diketahui foto ini berkaitan dengan pembangunan wisata premium Komodo di Pulau Rinca. Banyak media yang memberitakan isu ini diantaranya Mongabay.co.id dan Greeners.co. Rumusan masalah penelitian ini pertama ingin mengetahui bagaimana Mongabay.co.id dan Greeners.co membingkai isu pembangunan wisata komodo? Kedua yaitu ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembingkaian pada kedua media tersebut. Penelitian ini menggunakan teori utama yaitu teori framing dan teori-teori komunikasi lain untuk mendukung proses analisisnya. Teori tersebut diantaranya teori framing, teori faktor penentu isi media menurut Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode analisis framing model Robert N. Entman. Dengan metode pengumpulan data wawancara mendalam, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini bahwa Mongabay.co.id membingkai pembangunan wisata premium komodo mendapatkan banyak penolakan dari pegiat lingkungan, LSM, konservasi serta masyarakat karena dinilai berdampak pada lingkungan, satwa dan masyarakat. Greeners membingkai bahwa pembangunan wisata premium komodo tidak memperhatikan satwa komodo, dibuktikan dengan kemunculan foto truk dihadang oleh komodo dan pernyataan LIPI tidak adanya konsultasi yang dilakukan pemerintah. Diketahui terdapat dua faktor yang paling kuat mempengaruhi Mongabay dan Greeners dalam menentukan isi media yaitu faktor rutinitas media dan ideologi.