Abstrak
Fenomena main hakim sendiri dalam konten film superhero menjadi hal lumrah dalam perfilman Amerika. Namun, film The Batman menampilkan narasi unik dengan menghadirkan karakter vigilante protagonist dan vigilante antagonis dalam kota Gotham yang penegak hukumnya korup. Vigilante antagonis menghabisi penegak hukum yang terlibat kerjasama dengan mafia narkotika melalui cara brutal lalu membongkar kebobrokan mereka pada publik. Sedangkan Batman sebagai vigilante protagonis justru memburu Riddler, sang vigilante antagonis tersebut. Untuk mengetahui bagaimana representasi vigilante dalam film The Batman, maka film bertema superhero Amerika buatan Warner Bross Picture yang rilis tahun 2022 ini ditelaah menggunakan metode analisis naratif Valdimir Propp. Subjek penelitian ini adalah film The Batman yang dipahami dari struktur narasinya. Sedangkan objek penelitiannya adalah representasi vigilante. Setelah penelitian dilakukan, peneliti menemukan bahwa film The Batman merepresentasikan vigilante sebagai bentuk perlawanan terhadap diskriminasi dan kritik terhadap malfungsi penegak hukum Amerika yang kehilangan kepercayaan publik akibat korupsi di tubuh pemerintah.