Abstrak
Ketika pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari dua tahun mulai mereda, aktivitas publik kembali normal. Pembelajaran pun sudah berlangsung secara tatap muka. Kendati demikian, pascapandemi kebiasaan anak menggunakan gawai tidak berkurang. Hal ini disebabkan para orang tua terlanjur membiasakan anaknya menggunakan gawai. Penelitian ini bertujuan memahami peran komunikasi keluarga dalam mengatur penggunaan gawai pada anak. Peneliti ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Metode penelitian adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Teknik analisis data yakni penjodohan pola, eksplanasi dan deret waktu. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa aturan mengenai penggunaan gawai tidak hanya sekali diucapkan tetapi secara berulang agar anak mematuhinya. Interaksi antara orangtua dan anak dapat dikatakan berhasil apabila pesan yang disampaikan diterima baik oleh anak. Pesan yang dimaksud adalah aturan dalam penggunaan gawai pada anak. (jelaskan hasil dari wawancara menunjukkan sari 3 keluarga pola apa yang dipakai). Saran untuk peneliti selanjutnya yang sama topiknya untuk menggunakan Teori Komunikasi Keluarga. saran sosial diharapkan Kepada masyarakat terutama keluarga diharapkan untuk menerapkan aturan mengenai penggunaan gawai pada anak agar anak tidak bergantung dan kecanduan dengan gawai.