Abstrak
Prokrastinasi adalah sifat dalam perilaku yang dimiliki manusia, terutama pada usia remaja, kebanyakan mahasiswa mempunyai sifat prokrastinasi. Prokrastinasi dibagi menjadi dua fungsional dan disfungsional. Disfungsional dibagi menjadi dua yaitu decisional procrastinations dan avoidance procrastinations. Banyaknya mahasiswa mempunyai sifat prokrastinasi disfungsional dengan cara menunda sebuah kegiatan ataupun menghindar. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami atau menggambarkan perilaku prokrastinasi dalam pembentukan konsep diri pada mahasiswa tingkat akhir dan peneliti ingin mengetahui proses interaksi perilaku prokrastinasi dalam pembentukan konsep diri pada mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini menggunakan paradigma kontruktivisme, menggunakan konteks komunikasi antarpribadi dengan turunannya teori interaksi simbolik dengan konsep pendukung meliputi konsep prokrastinasi dan konsep diri. Metode penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif, dengan metode studi kasus dan jenis penelitian deskriptif. Pada penelitian ini teknik pengumpulan datanya menggunakan 3 metode, yaitu wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu triangulasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perilaku prokrastinasi tiga informan masuk kedalam kategori prokrastinasi avoidance procrastinations dan satu informan dalam kategori prokrastinasi fungsional. Konsep diri dari 4 faktor yang ditemukan lebih banyak dipengaruhi karena adanya sebuah interaksi dari diri sendiri ataupun orang lain yang meyebabkan adanya perubahan mengalami prokrastinasi. Interaksi yang ditemukan dari seluruh informan dapat mempengaruhi seseorang baik negatif ataupun positif dalam perilaku prokrastinasi.