Abstrak
Hingga kini, film merupakan salah satu dari banyak media massa yang paling digemari oleh masyarakat. Film sebagai media audiovisual berfungsi sebagai media penyampaian pesan, dan juga sebagai hiburan. Selain sebagai media penyampai pesan, film juga sering digunakan sebagai alat kontrol sosial dengan menyampaikan sindiran atau satire. Kendati demikian, masih banyak orang atau penonton yang tidak memahami isi dari suatu film dan hanya menikmati sebagai hiburan saja. Salah satu film komedi satire di Indonesia adalah film pendek Sound Of Preeett yang ternyata mengandung isu kesenjangan sosial di Indonesia. Dengan adanya fenomena seperti itu maka penelitian ini berfokus pada bagaimana pemaknaan kesenjangan sosial dalam film pendek Sound Of Preeett. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dan teori semiotika Charles sanders peirce untuk memahami makna kesenjangan sosial dengan menganalisis simbol yang ada dalam film pendek ini. Pendekatan penelitian ini kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode penelitian analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Metode pengumpulan data berupa dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan Metode analisis Charles Sanders Peirce dengan menganalisis sign, object, dan interpretant dalam tiap adegan yang mengandung makna kesenjangan sosial dalam film pendek Sound Of Preeett. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Film pendek Sound Of Preeett memiliki sign atau tanda yang banyak berupa audio visual beberapa adegan antar tokoh Susi, Agus, satpam, dan warga di pasar. Mempunyai object yang dapat dilihat pada simbol-simbol dalam setiap scene nya berupa aksesoris, kendaraan, papan petunjuk, bahkan hingga yang tidak bisa disentuh yaitu bau. Di interpretantkan sebagai berikut: Kesenjangan sosial yang terkandung di dalam Film Pendek Sound of Preeett terdapat pada perlakuan sosial, kesenjangan atas kekuasaan seseorang, dan latar belakang dari kelas sosial seseorang yang dapat menimbulkan perbedaan hak masyarakat dalam memperoleh berbagai hal seperti contohnya pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, dan lain-lain