Abstrak
Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal dengan adat dan budayanya yang unik dan menakjubkan. Kepopuleran budaya Jepang tersebar luaskan secara masif melalui berbagai media, seperti tayangan anime, lagu, manga, film, makanan, dan sebagainya. Salah satu tradisi Jepang yang ada yaitu harakiri atau seppuku. Tradisi harakiri disebut juga sebagai ritual bunuh diri demi mempertahankan kehormatan orang Jepang. Dari fenomena harakiri atau seppuku yang menjadi salah satu tradisi atau budaya Jepang, hal tersebut tersirat menjadi sebuah makna dan dijadikan rumusan masalah bagaimana representasi pengorbanan dalam budaya Jepang pada manga Boruto chapter 51. Pendekatan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan metode analisis semiotika Rolland Barthes yang dianalisis dengan multi level analisis dan teori representasi yang digunakan penelitian ini untuk mengerti tanda atau simbol-simbol isi pesan pada manga Boruto chapter 51 dengan menggunakan model pertandaan denotasi, konotasi, mitos dan simbolik dan mamakai jenis penelitian deskriptif. Analisis data penelitian yang dilakukan dengan paradigma konstruktivisme (Butsi, 2019: 53) dan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis Semiotika Rolland Barthes dalam menguraikan budaya harakiri dalam komik Boruto chapter 51 dengan di perkut oleh konsep komunikasi massa dalam penyebaran budaya tersebut. Adapun hasil penelitian dan pembahasan yang menggunakan analisis semiotika Rolland Barthes dengan pembagian makna konotasi, denotasi dan mitos, maka simpulan di dalam penelitian ini adalah, tanda dan makna pada manga Boruto chapter 51 yang berjudul ?sacrifice? merepresentasikan bentuk harakiri yang diperlihatkan melalui visual gambar dengan perjuangan Naruto dan Kurama yang saling bekerja sama membuat keputusan mempertaruhkan nyawa demi melindungi orang-orang dan desa yang lebih penting dari nyawa mereka sendiri.