Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang sering terjadi di masyarakat
yaitu body shaming yang dimana terjadi kasus tindakan mengomentari dan
menghina tubuh orang lain. Dampak dari body shaming akan mempengaruhi
seseorang terhadap body imagenya. Body image yang ideal akan menjadi sebuah
standar kecantikan untuk seseorang menilai penampilan dirinya sendiri maupun
orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
self compassion dan body image pada korban body shaming. Sampel penelitian ini
berjumlah 50 orang perempuan yang memiliki rentang usia 12 ? 22 tahun dan
pernah mengalami tindakan body shaming baik secara langsung ataupun melalui
media sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif
korelasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Self Compassion Scale (SCS)
untuk mengukur self compassion yang dikembangkan oleh Neff (2003) dan
diterjemahkan oleh Yulmaida Amir dan Nisa Chairiyatun (2020) dan
Multidimensional Body Self Relations Quesionaire Appearance Scale Scale
(MBSRQ-AS) untuk mengukur body image yang dikembangkan oleh Cash (2000)
dan diterjemahkan oleh Rosari Barneta Intann (2017). Metode pengambilan data
pada penelitian ini yaitu dengan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh
dianalisis dengan teknik analisa korelasi pearson product moment. Berdasarkan
hasil analisa pearson correlation antara Self Compassion dan Body Image
didapatkan koefisien r sebesar 0.597 dengan nilai probability value (Sig) sebesar
0.00 (p< 0,01) dengan signifikannya koefisien r maka penelitian ini menunjukan
bahwa adanya hubungan positif yang signifikan antara self compassion dan body
image. Implikasi penelitian ini adalah memberikan pengaruh perubahan pandangan
bagi remaja putri korban body shaming lain untuk lebih menerima citra tubuhnya
dengan positif, selain itu harapkan menjadi bahan referensi bacaan bagi pelaku
body shaming untuk menghargai perbedaan citra tubuh seseorang. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif signifikan antar self
compassion dan body image pada korban body shamming. Hal ini menunjukan
bahwa semakin tinggi self compassion maka semakin tinggi pula body image. Hasil
dari penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Anggraheni dan Rahmadani
(2019) bahwa self compassion memiliki hubungan yang positif signifikan dengan
body image. Selain itu diperkuat oleh pendapat dari Kawitri et al (2020) bahwa
seseorang dengan self compassion yang tinggi akan memiliki body image yang
tinggi pula.