Abstrak
Setiap manusia memiliki periode kehidupan yang di mulai dari masa anakanak hingga masa dewasa. Remaja merupakan periode transisi kehidupan antara anak-anak ke tahap dewasa. Self-compassion merupakan cara individu tetap berbuat baik pada diri sendiri. Bahkan saat menghadapi kegagalan ataupun membuat kesalahan. Semetara kepuasan hidup adalah penilaian subjektif individu tentang hidupnya secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh self-compassion terhadap kepuasan hidup pada remaja. Responden penelitian ini berjumlah 323 responden dengan rentang usia 12-18 tahun. Instrumen yang digunakan untuk mengukur self-compassion adalah Selfcompassion Scale (SCS) yang disusun oleh (Neff 2003), sementara instrumen yang digunakan untuk mengukur kepuasan hidup adalah Satisfaction with Life Scale (SWLS) (Diener, Emmons, Larsen, dan Griffin tahun 1985). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa self-compassion mempengaruhi kepuasan hidup pada remaja, hasil analisis regresi linear sederhana diperoleh nilai R sebesar 0,370 dan R Square (Rē) sebesar 0,137. Hal ini berarti self-compassion berpengaruh terhadap kepuasan hidup sebesar 13,7% dan sisanya sebesar 86,3 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar persamaan ini atau yang tidak diteliti. Didapatkan nilai F sebesar 50.776 dengan nilai p < 0.001 yang artinya self-compassion secara signifikan memengaruhi kepuasan hidup, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Self Compassion memberikan efek positif signifikan terhadap kepuasan hidup yang dimiliki seseorang yang ditunjukan dengan koefisien beta unstandardized (B) sebesar 0,370 dengan probability value < 0,001 yang artinya self-compassion memberikan efek positif yang signifikan terhadap kepuasan hidup. Semakin tinggi tingkat self-conpassion seseorang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan hidupnya