Abstrak
Perceraian orang tua sering kali merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan bagi anakanak mereka. Tidak jarang anak yang mengalami perceraian orang tua juga memiliki persoalanpersoalan psikologisnya sendiri. Penelitian ini ingin melihat makna hidup pada mereka yang
orang tuanya bercerai. Makna hidup merupakan hal penting yang dapat ditemukan seseorang
dalam hidup, seseorang dapat menemukan makna hidup dalam berbagai kondisi, dan dapat
menemukan makna hidup dalam kebahagiaan atau kondisi yang tidak menyenangkan.
Sedangkan pengertian dari peran pemaaf (forgiveness) adalah salah satu cara untuk
menempatkan perasaan negatif menjadi positif. Penelitian ditujukan untuk mengetahui peran
pemaafan (forgiveness) terhadap makna hidup (Meaningful in life) pada anak yang orang tuanya
bercerai. Sampel penelitian adalah pada anak yang mengalami orang tuanya bercerai, sejumlah
111 orang berusia 18-25 tahun, (49 laki-laki dan 62 perempuan ) berasal dari domisis berbedabeda. Adapun skala yang digunakan oleh peneliti yaitu skala Heartland forgiveness scale (HFS)
dari Thomson dkk (2005) terdiri dari 18 item pernyataan. Sedangkan meaning in life
menggunakan skala Meaning in Life Questioner dari Steger (2016) terdiri dari 10 item
pernyataan. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa Regresi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemaafan atau forgiveness memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap makna hidup dengan koefisien R = 0, 301 dan R square sebesar 0,091
(p<0,01). Berarti, pemaafan atau forgiveness memiliki efek positif dengan kontribusi sebesar 9,1
%. Dalam meningkatkan makna hidup pada anak yang mengalami perceraian orang tuanya.