Abstrak
Mahasiswa yang berorganisasi dilatih untuk menunjukkan usaha dan komitmennya
terhadap tugas yang dihadapi. Organisasi menjadi wadah para mahasiswa untuk
melatih kognitif, pengendalian emosi serta hal-hal yang tidak diajarkan di dalam
kelas. Mahasiswa umumnya telah mencapai perkembangan yang optimal pada
aspek kognitifnya, yaitu kemampuan untuk berpikir secara formal operasional,
dimana pada tahap ini, individu sudah melampaui pengalaman konkret dan berpikir
secara abstrak dan logis, didukung dengan perkembangan sosio-emosi yang
meningkat diharapkan mahasiswa yang berorganisasi dapat mengembangkan
kearifan dan kematangan emosi pada dirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui seberapa besar kearifan mempengaruhi kematangan emosi pada
mahasiswa yang berorganisasi di UHAMKA. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan alat ukur 3 Dimensional-Wisdom Scale, dengan nilai Cronbach?s
alpha 0.953 dan alat ukur Emotional Maturity Scale memiliki nilai Cronbach?s
alpha 0.938. Responden dalam penelitian ini berjumlah 124 orang, baik laki-laki
maupun perempuan dengan rentang usia 18-25 tahun. Perhitungan statistik regresi
linier sederhana sehingga mendapatkan hasil nilai koefisien R=0.360, R2=0.129
atau memiliki kontribusi sebesar 12.9% terhadap kematangan emosi dengan nilai β
sebesar 0.360 dengan taraf signifikansi sebesar 0.000 (P<0.001), dapat disimpulkan
bahwa kearifan memiliki pengaruh terhadap kematangan emosi dengan arah positif.
Dengan demikian adanya kearifan dapat menambahkan potensi kematangan emosi
pada mahasiswa yang berorganisasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat serta wawasan baru bagi penelitian selanjutnya juga para pembaca.