Abstrak
Pendidikan merupakan alat kebangkitan bangsa dan senjata untuk mewujudkan kemajuan dan kemakmuran. Sumber daya manusia yang berpendidikan, berakhlak dan memiliki soft skills yang baik akan menjadi modal utama untuk pembangunan nasioal. Budaya sebuah bangsa akan terlihat pada budaya literasi masyarakatnya. Pada abad ke -21 ini, kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan erat dengan tuntutan ketrampilan membaca yang berujung pada kemampuan memahami informasi secara analistis, kritis dan reflektif. Gerakan literasi sekolah sebagai strategi dari rendahnya minat baca peserta didik. Berdasarkan konteks diatas maka peneliti merumuskan masalah yang berkaitan dengan latar belakangadalah sebagai berikut: bagaimana implementasi gerakan literasi sekolah di SMAN 63 Jakarta? Sejauh mana dampak implementasi literasi sekolah dalam mengembangkan soft skills peserta didik? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskriptifkan dan menganalisis fenomena dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi dari sumber data. Pihak yang diwawancara antara lain : wakil kurikulum SMAN 63 Jakarta, Guru SMAN 63 Jakarta, dan beberapa siswa-siswi SMAN 63 Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari obyek penelitian , bahwa implementasi literasi sekolah terbagi menjadi beberapa tahap, tahap yang pertama adalah pembiasaan yaitu 15 menit membaca buku umum atau nonpelajaran., pada tahap kedua adalah tahap pengembangan yaitu dari tahap pembiasaan dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik yaitu dengan menganalisis atau mengomentari buku yang sudah dibaca. Setelah tahap pengembangan, ada tahap pembelajaran yaitu setelah dikembangkan dilanjutkan dengan menganalisis serta pemberian tagihan akademik berupa tugas yang berkaitan dengan literasi yang diberikan oleh guru pada mata pelajaran tertentu.Implementasi literasi dalam mengembangkan soft skills peserta didik di SMAN 63 Jakarta memberikan dampak positif yaitu dari segi jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong, santun dan percaya diri. Sejak dicanangkannya gerakan literasi sekolah di SMAN 63 Jakarta, banyak sekali perubahan peningkatan menjadi lebih baik dari sebelum adanya gerakan literasi sekolah.