Abstrak
Penulis melakukan penelitian ini dalam ruang lingkup integrasi pendidikan karakter dengan struktur RPP Kurikulum 2013. Fenomena kenakalan remaja terutama pelajar saat ini menunjukkan terdapatnya krisis karakter. Pendidikan karakter ialah sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuh kembangkan dalam kepribadian peserta didik sehingga menjadi satu dalam bentuk kepribadian dikehidupan sehari- hari peserta didik. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengintegrasian pendidikan karakter dalam struktur RPP Kurikulum 2013, selain itu untuk mengetahui konsep pengembangan pengintegrasian pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan untuk mengetahui faktor pendukung serta penghambat pelaksanaan pengintegrasian pendidikan karakter dalam struktur RPP Kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, dalam proses pengumpulan data menggunakan teknik pengumpulan data bersumber dari buku, jurnal ilmiah, dan sumber- sumber ilmiah lainnya, analisis datanya menggunakan analisis komperatif, analisis deskriptif deduktif, serta analisis isi (content analisys). Hasil penelitian ini mengacu pada pengintegrasian pendidikan karakter dalam kurikulum 2013. Banyak upaya yang sebenarnya dilakukan penyelenggara pendidikan dalam mengembangkan pendidikan karakter dan meningkatkan kualitas tenaga pendidik seperti mendesain lingkungan sekolah, agar menjadi lingkungan sekolah yang berakarakter. Tenaga pendidik juga perlu diberikan sosialiasi yang menunjang proses pembelajaran, maupun transfer pemahamanan mengenai pendidikan karakter, dan tenaga pendidik diharuskan mampu membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), sehingga tujuan dari pada proses pembelajaran dapat terwujud dengan baik. Adapun faktor penghambat terintegrasinya pendidikan karakter dalam struktur RPP Kurikulum 2013 melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah peserta didik itu sendiri, lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, partisipasi orangtua dalam membentuk putra-putrinya menjadi pribadi yang berkarakter mulia, dan strategi pengintegrasian penyusunan metode pembelajaran yang kurang tepat.