Abstrak
Permasalahan gizi pada masa remaja diantaranya yakni gizi kurang, gizi lebih, dan obesitas. Berdasarkan data RISKESDAS 2018, di Indonesia remaja kurus berusia 13-15 tahun prevalensinya yakni 6,8% sedangkan, remaja gemuk prevalensinya sebesar 11,2%. Remaja kurus berusia 16-18 tahun prevalensinya yakni 6,7% sedangkan, remaja gemuk prevalensinya sebesar 9,5%. Keanekaragaman telah lama diakui sebagai elemen kunci diet berkualitas tinggi dan dapat dinilai menggunakan alat sederhana seperti dietary diversity score (DDS). Skor keragaman pangan (DDS) didefinisikan sebagai jumlah kelompok makanan individu dikonsumsi selama periode tertentu waktu. Yang mencerminkan kualitas makanan di rumah tangga atau tingkat individu. Tujuan utama penelitian ini adalah Analisis Kelompok Makanan Dietary Diversity Score (DDS) Pada Remaja Usia 10-19 Tahun di Indonesia. Desain penelitian ini merupakan kualitatif dengan cara pencarian jurnal terkait dengan judul penelitian.