Abstrak
Infeksi masih menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Angka Kematian Ibu
(AKI) meningkat. Salah satu yang memperbesar risiko terkena infeksi adalah tindakan
episiotomi. Tindakan episiotomi adalah tindakan yang sangat berperan untuk
mencegah lamanya kepala anak berada di dasar panggul. Tindakan ini menghindari
robekan perineum tidak beraturan, dan bila terjadi jauh lebih berbahaya, karena
berpeluang timbul pendarahan hebat dan penjahitan yang sulit. Angka Kematian Ibu
(AKI) di Banten masih tergolong tinggi yaitu sebanyak 135 dari 329 kasus yang
dilaporkan. Sementara target MDGs (Millenium Development Goals) adalah
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup di
tahun 2015. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka
sehingga akan menurunkan faktor risiko terkena infeksi salah satunya yaitu zat gizi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan energi, zat gizi makro,
dan zat gizi mikro (vitamin A, C, zink, dan zat besi) dengan penyembuhan luka
Perineum di Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Penelitian ini jenis
penelitian kuantitatif observasional dengan desain studi cross-sectional (potong
silang). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mengalami luka perineum saat
persalinan yang masuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini
menggunakan sampel sebanyak 19 sampel pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian ibu nifas memiliki
penyembuhan luka perineum yang baik 63,2%. Berdasarkan uji statistic menunjukkan
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi, protein, lemak,
karbohidrat, vitamin A, vitamin C, zink dan zat besi dengan penyembuhan luka
perineum.