Abstrak
Penyakit diare masih menjadi salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian, terutama pada balita. Beberapa faktor terpenting penyebab diare adalah pengetahuan, sikap, sarana air bersih, sarana sanitasi jamban, sarana pembuangan sampah, kebiasaan cuci tangan pakai sabun dan memasak air minum, beberapa faktor tersebut dapat berinteraksi dengan perilaku manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan studi cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah ibu yang memiliki balita umur 10-59 bulan sebanyak 400 orang. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 132 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini diperoleh sebesar 72% mengalami diare ringan pada balita dan 28% mengalami diare berat pada balita. Kemudian dari hasil bivariat menunjukkan bahwa ada hubunga antara pengetahuan dengan kejadian diare pada balita (p-value 0,000). Dan tidak terdapat hubungan antara sikap (p-value 0,110) sarana air bersih (p-value 0,131), sarana sanitasi jamban (p-value 0,667), sarana pembuangan sampah (p-value 0,653), kebiasaan cuci tangan pakai sabun (p-value 0,716), dan memasak air minum (pvalue 1) dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Jatiluhur Kota Bekasi. Disarankan petugas puskesmas harus selalu memberikan mengenai penyuluhan kesehatan, terutama lingkungan dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) kepada masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Jatiluhur Kota Bekasi Tahun 2020).