Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran proses pengendalian dan persediaan obat
antibiotik di RSUD Karel Sadsuitubun dengan menggunakan metode EOQ. Jenis penelitian ini
adalah kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui nilai investasi obat, mengetahui jumlah
pemesanan yang optimum, waktu pemesanan kembali dan jumlah biaya persediaan obat yang
harus dikeluarkan rumah sakit dengan memperoleh dari wawancara mendalam dan data sekunder
melalui telaah dokumen.
Hasil analisis kualitatif yang didapat pengendalian persediaan di RSUD Karel Sadsiutubun
dilakukan dengan stock opname, catatan kartu stok, dan laporan dari setiap depo farmasi. Instalasi
RSUD Karel Sadsiutubun sudah melakukan pengelompokan obat dengan analisis ABC, tidak ada
perhitungan khusus mengenai jumlah obat yang akan dipesan, untuk tidak ada stok pengaman dan
jadwal pemesanan kembali yang pasti.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tahun 2016 terdapat 15 jenis (75%) obat antibiotik
kelompok A dengan nilai investasi sebesar 63,50% dari total nilai investasi, 3 jenis (15%) obat
antibiotik B dengan nilai investasi sebesar 23,90% dari total nilai investasi, Sedangkan obat
antibiotik yang masuk ke dalam golongan kelompok C adalah sebanyak 2 atau 10% dari seluruh
obat antibiotik dengan nilai investasi 12,65% dari total investasi obat antibiotik di gudang farmasi
RSUD Karel Sadsuitubun Langgur. Pada tahun 2017 terdapat 16 jenis (80%) obat antibiotik
kelompok A dengan nilai investasi sebesar 88,75% dari total nilai investasi, 0 jenis (0%) obat
antibiotik kelompok B dengan nilai investasi sebesar 0,00% dari total nilai investasi dan 4 jenis
(20%) obat antibiotik kelompok C dengan nilai investasi 11,25% dari total nilai investasi. Jumlah
pemesanan optimum tahun 2016 untuk kelompok A dari 6-43 unit, kelompok B dari 6-69 unit,
kelompok C dari 28-80. Pada tahun 2015, jumlah pemesanan optimum untuk kelompok A dari 4-
54 unit, kelompok B dari 4-10 unit dan kelompok C dari 17-57 unit. Waktu pemesanan kembali
pada tahun 2014 kelompok A dari 38-1734 unit, kelompok B dari 38-4512 unit, kelompok C dari
752-6016. Pada tahun 2015,waktu pemesanan kembali kelompok A dari 23-2707 unit dan
kelompok C dari 275-3008 unit.
Diperlukan perbaikan sistem pencatatan yang telah ada di RSUD Karel Sadsitubun
Langgur. Untuk meningkatkan keakuratan pencatatan, pemasukan data pemakaian obat sebaiknya
dilakukan langsung oleh para pengguna dan perlu menerapkan metode pengendalian obat agar
tidak terjadi stock out.