Abstrak
Penyakit ISPA sangat rentan bagi balita, karena sistem imunitas yang masih rendah sehingga balita berisiko untuk terkena penyakit tersebut. Berdasarkan laporan UPT Puskesmas Periuk Jaya ISPA masih menjadi masalah kesehatan pertama dan pada tahun 2020 terdapat sebanyak 1783 kasus (33,28%) kejadian ISPA ringan dan sedang. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di UPT Puskesmas Periuk Jaya, Kota Tangerang Tahun 2020. Variabel dependen adalah kejadian ISPA, variabel independen usia, jenis kelamin, status gizi, pemberian ASI, dan pemberian vitamin A. Metodologi yang digunakan kuantitatif dengan desain cross sectional. Waktu penelitian Desember 2020-Agustus 2021. Sampel adalah balita yang berkunjung ke Puskesmas sebanyak 372 orang, dengan pengambilan data sekunder rekam medis pasien. Teknik analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil analisis univariat diketahui sebanyak 51,1% balita menderita ISPA, sebanyak 63,2% usia batita, sebanyak 54,6% lakilaki, sebanyak 63,7% status gizi normal, sebanyak 84,7% diberikan ASI, dan sebanyak 79,6% diberi vitamin A. Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara status gizi (pvalue 0,000), pemberian ASI (pvalue 0,003), dan pemberian vitamin A (pvalue 0,000) dengan kejadian ISPA. Sedangkan usia (pvalue 0,910), jenis kelamin (pvalue 0,970) tidak ada hubungan dengan kejadian ISPA. Saran untuk orang tua yang memiliki balita agar berperan aktif dalam mengetahui gejala ISPA balita dan mencari informasi dapat melalui penyuluhan yang diadakan oleh Puskesmas tentang pemberian ASI dan vitamin A, serta melakukan penimbangan rutin setiap bulan di posyandu untuk memantau status gizi balita.