Abstrak
kenyamanan penghuni suatu gedung ketika berada di dalam gedung tersebut. Penyebab Sick Building Syndrome adalah buruknya kualitas udara di dalam ruangan yang dapat disebabkan oleh faktor fisik lingkungan. Selain itu, karakteristik individu juga dapat memengaruhi keluhan Sick Building Syndrome. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kualitas udara dalam ruangan dengan keluhan Sick Building Syndrome pada pegawai kantor Kecamatan Palmerah Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat survei analitik dengan desain penelitian Cross Sectional. Variabel terikat penelitian ini adalah keluhan Sick Building Syndrome sedangkan variabel bebas penelitian ini adalah kualitas udara dalam ruangan dan karakteristik individu. Sampel pada penelitian ini yaitu seluruh pegawai kantor Kecamatan Palmerah sebanyak 66 orang dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengukuran menggunakan alat ukur Thermoghyrometer UNI-T UT-333, Digital Anemometer Benetech GM816, dan Lux Meter Sanfix LX1330B untuk mengukur kualitas udara dalam ruangan dan penyebaran kuesioner untuk mengukur karakteristik individu. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan atau Confident Interval (CI) 95% ( = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara suhu udara (p-value = 0,034), kelembaban udara (p-value = 0,036), kecepatan angin (p-value = 0,018), pencahayaan (p-value = 0,035), umur (p-value = 0,031), jenis kelamin (p-value = 0,034), dan kebiasaan merokok (p-value = 0,011) dengan keluhan sick building syndrome dan tidak adanya hubungan yang signifikan antara lama kerja dengan keluhan sick building syndrome (p-value = 1,000). Upaya yang dapati dilakukan yaitu denganmaintenance sirkulasi udara dan lampu.