Abstrak
katkan resiko untuk jajan di Sekolah (Lani et al, 2016). Faktor-faktornya
diantaranya, makanan yang tidak disukai, daya terima terhadap menu sarapan
rendah, dan keterbatasan waktu karena adanya kegiatan yang padat di pagi hari
(Irdiana et al., 2017). Kebiasaan sarapan berkontribusi dengan konsumsi jajanan
remaja. Desain penelitian pada penelitian ini yaitu study analitik dengan pendekatan
cross sectional. Penentuan sampel diperoleh dari teknik stratified random sampling
sebanyak 90 orang dari total populasi sebanyak 421 orang santri laki-laki.
Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren La Tansa, Kecamatan Lebakgedong,
Kabupaten Lebak-Banten, dilaksanakan pada bulan Febuari hingga Maret tahun
2021. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer (pengisian formulir
kebiasaan sarapan dan konsumsi jajanan santri) dan data sekunder (data jumlah
santri SMA putra Pondok Pesantren La Tansa 2020/2021). Terdapat hubungan
antara kebiasaan sarapan dengan konsumsi jajanan santri di Pondok Pesantren La
Tansa, Parakansantri, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak-Banten tahun
2021 dengan nilai P=0,001 berdasarkan uji Chi Square (X2
). Berdasarkan hasil
penelitian masih tingginya angka tidak biasa sarapan dengan konsumsi jajan
berlebih maka pihak pesantren perlu memantau penyebab tidak biasa melakukan
sarapan supaya hak pemenuhan asupan dan pola makan santri dapat terpenuhi
dengan baik dan sehat. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi konsumsi jajan dengan cakupan yang lebih luas mengingat
penelitian ini baru membahas mengenai kebiasaan sarapan sehingga dapat
memberikan referensi sebagai dasar ilmiah untuk melakukan penelitian
selanjutnya. Bagi pihak bagian kesehatan mengecek kesehatan santri, karena
semakin jarang sarapan dan jajannya berlebih maka akan berdampak pada
kesehatan santri.