Abstrak
emas (golden period) yaitu dimulai dari saat janin dalam kandungan
sampai bayi usia 2 tahun (1000 HPK) yang bisa mempengaruhi kesehatan di fase
kehidupan selanjutnya mulai dari balita sampai dewasa (Sudargo, Aristasari, &
?Afifah, 2018). Pengetahuan ibu tentang 1000 HPK, pola asuh, dan pola makan
berkontribusi pada status gizi balita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan pengetahuan ibu tentang 1000 HPK, pola asuh ibu, dan pola makan
dengan status gizi balita usia 36-59 bulan di Desa Cilangkahan, Kabupaten Lebak
Banten tahun 2020. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini
yaitu sebanyak 56 orang dari seluruh total populasi balita usia 36-59 bulan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang
1000 HPK, pola asuh, dan pola makan balita usia 36-59 bulan di Desa
Cilangkahan, Kabupaten Lebak-Banten tahun 2020 dengan nilai P<0,05
berdasarkan uji Chi Square (X2 ). Berdasarkan hasil penelitian masih tingginya
angka status gizi balita, pengetahuan ibu tentang 1000 HPK, pola asuh ibu, dan
pola makan balita yang kurang maka Puskesmas Malingping perlu memantau
status gizi balita, memberikan informasi melalui penyuluhan untuk meningkatkan
pengetahuan ibu tentang 1000 HPK, pola asuh dan pola makan yang baik,
sehingga dapat mengoptimalisasikan upaya perbaikan dan peningkatan status gizi
pada balita. Bagi peneliti perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang faktor
faktor yang mempengaruhi status gizi anak balita dengan cakupan lebih luas
mengingat bahwa penelitian ini baru membahas mengenai pengetahuan ibu
tentang 1000 HPK, pola asuh ibu, dan pola makan pada balita sehingga dapat
memberikan referensi lengkap sebagai dasar ilmiah untuk melakukan penelitian
selanjutnya. Bagi masyarakat perlu menambah informasi dari media cetak
maupun elektronik yang dapat dipercaya, serta rutin mengikuti penyuluhan yang
diadakan oleh institusi kesehatan, sehingga masyarakat dapat meminimalisasi
jumlah dan mencegah terjadinya masalah.