Abstrak
Masalah gizi pada balita masih menjadi masalah kesehatan yang utama di dunia sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan otak tidak optimal. Keragaman pangan dan ketahanan pangan rumah tangga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi status gizi balita melalui metode Dietary Diversity Score (DDS) dan Household Food Insecurity Access Scale (HFIAS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara Dietary Diversity Score (DDS) dan Household Food Insecurity Access Scale (HFIAS) dengan status gizi balita usia 12-59 bulan di Kecamatan, Cibaliung Kabupaten Pandeglang pada tahun 2021. Penelitian ini juga menggunakan desain cross sectional dengan data primer. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang menghasilkan sampel sebanyak 98 orang dengan memenuhi kriteria inklusi. Variabel independen pada penelitian ini adalah Dietary Diversity Score (DDS) dan Household Food Insecurity Access Scale (HFIAS), sedangkan status gizi balita merupakan variabel dependen dengan analisis data yang digunakan yaitu uji Korelasi Rank Spearman. Dalam penelitian ini balita yang mengalami underweight 27,6%, stunting 44,9% dan wasting 13,3%. Selain itu, balita yang mengonsumsi makanan kurang beragam sebanyak 19,4% dan berada dalam keluarga rawan pangan 39,8%. Hasil dari uji Korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara DDS dengan status gizi balita berdasarkan indeks BB/U, PB/U atau TB/U dan BB/PB atau BB/TB (p>0,05). Namun, ditemukan suatu hubungan yang signifikan HFIAS dengan status gizi balita berdasarkan indeks BB/U, PB/U atau TB/U dan BB/PB atau BB/TB (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa semakin berkurang skor ketahanan pangan, maka semakin bertambah nilai z-score berdasarkan indeks BB/U, PB/U atau TB/U dan BB/PB atau BB/TB pada balita usia 12-59 bulan di Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang pada tahun 2021.