Abstrak
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu diantara penyakit yang masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia. Kejadian DBD tertinggi pada tahun 2017 di Provinsi Jawa Barat dengan urutan kedua terjadi di Kota Bogor dengan total sebanyak 855 kasus. Salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan kasus DBD adalah faktor lingkungan meliputi curah hujan, kelembaban, kecepatan angin, suhu udara, rumah sehat dan kepadatan penduduk. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor-faktor lingkungan dengan kejadian DBD di Kota Bogor tahun 2016-2018. Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif menggunakan desain studi ekologi dimana populasinya adalah semua kasus yang ada di wilayah Kota Bogor tahun 2016-2018. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, BPS Kota Bogor dan BMKG Kota Bogor. Analisis data dilakukan dengan cara uji univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji korelasi-regresi. Hasil univariat menunjukkan bahwa rata-rata kejadian DBD di Kota Bogor yaitu sebesar 78,06 kasus. Hasil bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan faktor iklim dengan kejadian DBD kecuali kelembaban. Curah hujan (nilai-p=0,052 ; r=0,327 ; R2= 0,107), kelembaban (nilai-p=0,014 ; r=0,408 ; R2=0,166), kecepatan angin (nilai-p=0,205 ; r=0,216 ; R2=0,047), suhu udara (nilai-p=0,938; r=0,014 ; R2=0,000). Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu peningkatan gerakan pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M-Plus dan mengajak peran serta masyarakat untuk turut andil dalam menjaga kebersihan lingkungan terkait tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti.