Abstrak
Metode 5R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin) merupakan suatu budaya dalam bekerja, hal itu menjelaskan bahwa untuk mengatur kondisi tempat kerja yang sangat berdampak pada efektifitas, efisiensi, produktifitas, dan keselamatan kerja dan dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman (Kristanto Jahja,2009). Metode 5r biasanya dilakukan di pabrik-pabrik besar namun tidak menuntut kemungkinan metode 5r ini juga dilakukan di kantor-kantor, bahkan sekarang sudah mulai diterapkan di sekolah salah satunya SMK. SMK meerupakan salah satu sarana belajar siswa yang belajarnya sebagian besar adalah praktek, dimana yang nantinya para siswa ataupun siswi akan siap untuk terjun didunia kerja, Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penelitimasih ada beberapa siswa/I belum ada yang menerapkan budaya 5R dengan baik, sehingga masih ada beberapa siswa yang meletakan alat-alat praktek tidak pada tempatnya. Kondisi pada bengkel tersebut masih terdapat beberapa alat-alat praktek yang disimpan tidak pada jenis alatnya, kegunaaan alat tersebut Sehingga prinsip kerja dalam budaya 5R ini masih kurang untuk mencapai keberhasilan Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang 5R ini, didukung oleh studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa siswa/Icbelum ada yang menerapkan 5R sehingga masih ada beberapa siswa/I yang meletakan alat-alat praktek tidak pada tempatnya. Maka dari itu peneliti ingin mengetahui bagaimana pengetahuan, sikap dan motivasi siswa sekolah menegah kejuruan X Jakarta terhadap budaya 5R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin) di bengkel tahun 2020. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif dengan metode cross sectional menggunakan data primer dengan metode pengisian kuesioner. Penentuan responden ddilakukan dengan menggunakan teknik sampling jenuh atau disebut juga mengambil seluruh populasi untuk dijadikkan sampel dan pengumpulan data. Data primer merupakan data yang pertama kali dikumpulkan oleh penelitian yang dilakukan secara langsung melalui upaya pengambilan data dilapangan. Hasil analisis univariat menunjukan bahwa penerapan budaya 5R yang baik sebesar 56,7%. Hasil bivariat menunjukan bahwa variabel yang tidak mempunyai hubungan dengan penerapan