Abstrak
Kejadian hipertensi pada remaja di Indonesia masih tinggi, salah satunya di Kota Tangerang Selatan yang angkanya masih tinggi yaitu mencapai 10,5%. Salah satu factor resiko adalah karena buruknya pola konsumsi makanan kemasan yang tinggi Natrium serta kurangnya konsumsi buah dan sayur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi konsumsi makanan kemasan, konsumsi sayur dan buah, asupan natrium dan kaliumdengan tekanan darah remaja 16-18 tahun di Kelurahan Pondok Bahar. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectionaldengan jumlah sampel penelitian 104 orang yang didapat dari metode simple random sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2021. Hasil penelitian menunjukan 29,8% remaja mengalami tekanan darah tinggi dengan 55% diantaranya remaja laki-laki. Responden memiliki frekuensi konsumsi makanan kemasan sering 56,7%, konsumsi sayuran kurang 89,4%, konsumsi buah kurang 79,8%, asupan natrium tinggi 78,8%, asupan kalium rendah 92,3%. Berdasarkan uji chi-square tidak terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi makanan kemasan, konsumsi sayur dan buah, asupan natrium dan asupan kalium dengan tekanan darah sistolik dan diastolik (p value > 0,05).