Abstrak
Dermatitis kontak iritan adalah reaksi peradangan non-imunologik pada kulit. Salah satu pekerjaan yang berisiko terkena dermatitis kontak iritan adalah pekerja bengkel motor. Terdapat berbagai faktor yang memicu timbulnya dermatitis kontak iritan seperti paparan bahan kimia (air aki (H2SO4), pelumas, bensin, dll) dan karakteristik pekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala dermatitis kontak iritan pada pekerja bengkel motor di Kelurahan Ciracas DKI Jakarta tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 59 pekerja bengkel motor. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Variabel independen (usia, masa kerja, lama kontak, personal hygiene, riwayat penyakit kulit, riwayat pekerjaan, dan riwayat alergi) didapatkan dari wawancara kuesioner. Variabel dependen (gejala dermatitis kontak iritan) didapatkan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan proporsi pekerja yang mengalami dermatitis kontak iritan sebanyak 13 pekerja (22%), sebagian besar adalah berusia ≥30 tahun (25,6%), dengan masa kerja lama (25%), memiliki lama kontak berisiko (24,1%), dengan personal hygiene tidak baik (37%), memiliki riwayat kerja (22,2%), memiliki riwayat penyakit kulit (30%), dan memiliki riwayat alergi (50%). Hasil uji bivariat menunjukkan variabel yang berhubungan dengan dermatitis kontak iritan adalah personal hygiene (Pvalue=0,025). Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar pekerja bengkel motor dapat meningkatkan kebersihan diri dan pemilik bengkel motor agar menyediakan keran air untuk mencuci tangan untuk mengurangi risiko dermatitis kontak iritan.