Abstrak
Pencapaian pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah. ASI eksklusif berperan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada tahun 2017 cakupan ASI eksklusif di wilayah Kelurahan Harapan Baru yaitu 11,5% tidak mencapai target renstra yaitu 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya pemberian ASI eksklusif di 5 Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru Kota Bekasi Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Data didapatkan melalui data primer dan dikumpulkan dengan wawancara melalui kuisioner. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Penelitian ini dilakukan pada ibu-ibu yang memiliki bayi 6-12 bulan di 5 Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru Kota Bekasi. Pengambilan sampel dengan cara teknik sampling jenuh dengan total sampel sebanyak 110 responden. Hasil univariat menunjukkan responden tidak memberikan ASI eksklusif (63,6%), berumur muda (55,5%), pendidikan tinggi (66,4%), tidak bekerja (72,7%), pengetahuan tinggi (50,9%), sikap baik (50%), suami mendukung (60,9%), petugas kesehatan mendukung (58,2%), keterpaparan media informasi (78,2%). Hasil bivariat menunjukkan variabel yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif yaitu pengetahuan (pvalue=0,005), Sikap (pvalue=0,003) dan dukungan suami (pvalue=0,013). Berdasarkan hasil penelitian disarankan perlu adanya upaya-upaya untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI melalui penyuluhan langsung kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat menerima informasi terbaru dan perlunya kebijakan untuk peningkatan pemahaman masyarakat.