Abstrak
Eksploitasi perempuan adalah suatu tindak ilegal kasat mata, baik disadari maupun tidak disadari. Perempuan sering kali tanpa sadar membiarkan dirinya dikonstruksi sedemikian rupa, baik oleh lingkungan masyarakat maupun media, untuk kepuasan atau keuntungan semata. Dalam media, perempuan acapkali menjadikan objek eksploitasi dan mendatangkan banyak keuntungan, penelitian ini mengkaji tentang makna denotasi, konotasi, mitos, dalam tayangan Liga Dangdut 2019. Tujuan penelitian ini untuk memahami faktor-faktor penyebab eksploitasi tubuh perempuan pada tayangan Liga Dangdut 2019. Paradigma penelitian adalah konstruktivis dan teori semiotika Roland Barthes untuk menganalisis makna denotasi, konotasi, dan mitos yang ada dalam pesan. Teori yang digunakan adalah konstruksi realitas dan teori sexual objectivication. Teknik analisis pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara mendalam, studi pustaka. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis semiotika Roland Barthes. Hasil Penelitian ini menunjukkan beberapa bentuk eksploitasi tubuh perempuan pada tayangan Liga Dangdut 2019 di Indosiar, yaitu adanya eksploitasi tubuh perempuan berupa gesture tubuh, wardobe, gimmick. Adapun faktor yang mendukung ekploitasi tubuh perempuan tersebut, seperti citra perempuan, selera pasar media, dan pengawasan yang lemah dari KPI. Konstribusi akademis, mengembangkan teori konstruksi sosial. Kontribusi metodelogis, mengembangkan metode analisis semiotika Roland Barthes. Kontribusi sosial, memberikan kesadaran terhadap masyarakat bagaimana media menyebarkan pesan atau simbol dibalik realitas sosial. Kontribusi praktis, untuk para pegiat media diharapkan lebih bijak lagi dalam membuat sebuah acara, acara yang berkualitas dan mendidik yang tidak hanya mengejar rating.