Abstrak
Kota Depok merupakan klaster pertama penularan covid-19 di Indonesia, dengan beberapa kali menjadi penyumbang covid-19 terbanyak di Jawa Barat. Kasus covid-19 di kota Depok membutuhkan penanganan lebih khusus karena akan berdampak buruk jika tidak adanya penanganan yang dipengaruhi oleh manajemen kampanye. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui bagaimana manajemen kampanye yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok dalam upaya penanganan covid-19. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori manajemen kampanye yang dikembangkan oleh Ostergaard, membahas tentang bagaimana proses untuk melakukan sebuah kampanye. Jenis kampanye pada penelitian ini adalah Ideological or Cause Oriented Campaign mempunyai orientasi yang memiliki tujuan jelas dan spesifik akan adanya perubahan berdimensi sosial. Penelitian menggunakan metodologi kualitatif konstrukstivis jenis deskriptif. adapun teknik pengumpulan data pada penelitian adalah observasi, wawancara dengan mengambil tiga informan yaitu dari seksi promosi kesehatan Dinas Kesehatan Depok, seksi Promotor Kesehatan Puskesmas Pondok Sukmajaya, dan ketua RW satgas covid-19 di kampung tangguh jaya siaga covid. Menggunakan analisis data yaitu data Reduction, data display dan conclusion drawing. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat tiga tahapan dalam penanganan covid-19 di Depok. tahap pertama adalah pracovid-19 kegiatan masih dilakukan secara langsung dengan cara mengkapanyekan GERMAS lawan covid-19 dan PHBS sosialisasi di tempat umum. tahap kedua Dinas Kesehatan Kota Depok melakukan tindakan dan pengobatan seperti penyemprotan disinfektan, memberlakukan PSBB, membuat aplikasi baru yaitu PICODEP. tahap ketiga adalah pasca kampanye covid-19, Dinas Kesehatan Depok mengajak seluruh Puskesmas untuk melakukan penyuluhan baik di dalam maupun di luar gedung. evaluasi dilakukan secara berskala. Jadi setiap puskesmas, rumah sakit, sampai kampung siaga covid-19 harus mengirimkan laporan yang diberikan kepada Dinas Kesehatan Kota Depok, setelah itu baru dibuatkan laporan untuk Dinas Kesehatan provinsi Jawa Barat