Abstrak
Penelitian ini membahas mengenai representasi duda sebagai single parent dalam film ?Sejuta Sayang Untuknya?. Di Indonesia banyak dijumpai fenomena single parent, entah sebab cerai atau meninggal. Bagi seorang lelaki yang menjadi duda, mencari nafkah sekaligus merawat anak bukan hal yang mudah dilakukan, terlebih jika ia mengalami kesulitan ekonomi. Pembuat film seringkali mengangkat realitas sosial keluarga, salah satunya fenomena single parent. Namun media lebih banyak membahas ibu single parent daripada ayah single parent, padahal ayah single parent banyak terjadi di masyarakat. Dalam film ?Sejuta Sayang Untuknya? diceritakan perjuangan duda single parent yang hidup bersama putrinya, oleh karena itu peneliti tertarik melihat bagaimana representasi duda sebagai single parent pada potongan scene dalam film tersebut. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dan teori yang digunakan adalah teori isi media. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan analisis isi kualitatif sebagai metode analisis data. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dokumentasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan adegan-adegan dalam film ?Sejuta Sayang Untuknya? merepresentasikan duda sebagai single parent yang selalu berusaha menjalankan peran orangtua terbaik bagi putrinya, seperti bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan putrinya, selalu mengutamakan kebutuhan anaknya daripada kebutuhan pribadi, sebagai pelindung keluarga, sebagai guru dan panutan yang mencontohkan kebaikan serta memberikan pelajaran hidup, dan sebagai sahabat terbaik bagi putrinya. Film ini menghadirkan cerita sederhana yang penuh haru di beberapa adegan, namun sayangnya film ini menampilkan ending yang kurang berkesan, sampai akhir pun Gina tidak mengetahui bahwa ayahnya berkerja sebagai badut dan tidak diketahui juga bagaimana kelanjutan kuliah Gina.