Abstrak
Globalisasi budaya kian mudah dijalankan seiring dengan perkembangan pesat teknologi komunikasi dan informasi. Dalam hal ini, jaringan internet memegang peran terbesar dalam melancarkan penyebaran identitas lokal dan nasional suatu negara ke ranah global. Hal inilah yg membuat dominasi barat menguat dan menyebarkan nilai-nilainya ke timur, yaitu Indonesia. Keresahan ini kemudian membuat muralis menuangkannya kedalam gambar 'culture invasion' setiap gambar pasti mempunyai makna tersendiri termasuk makna denotasi, konotasi dan mitos sebagai media dalam penyampaian kritik budaya barat yang masuk ke timur Fokus penelitian ini adalah tentang makna denotasi, konotasi dan mitos gambar mural 'culture invasion'. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretatif dan teori semiotika Roland barthes yang mana terdapat tiga penandaan yaitu penandaan pertama denotasi, penandaan kedua konotasi dan penanda ketiga yaitu mitos. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan adalah analisis semiotika roland barthes. Pengumpulan data dengan dokumentasi observasi serta wawancara. Analisis data yang digunakan menggunakan penandaan metode roland barthes yaitu membongkar isi pesan dalam gambar, pesan ikonik yang terkodekan dan pesan ikonik yang tak terkodekan. Hasil dari penelitian terdapat makna pesan denotasi yaitu Lambang negara, Suku Asmat, Mahluk asing lalu terdapat makna konotasi yaitu Kebebasan,ekspresi ketakutan, terkejut dan waspada serta terdapat mitos kesetiaan pada Dewa Wisnu, isu SARA, dan invasi bumi pada gambar ?culture invasion? sebagai bentuk visualisasi penggambaran budaya barat yang masuk ke timur.