Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh efikasi diri terhadap kepuasan hidup berdasarkan orientasi agamanya, yang mana menurut allport (1967) terdapat dua orientasi agama yakni orientasi agama intrinsik dan ekstrinsik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah responden 148 orang mahasiswa laki-laki dan perempuan. Responden dikelompokkan menjadi 2 grup, 70 responden dengan orientasi agama intrinsik dan 78 responden lainnya berorientasi agama ekstrinsik. Instrumen yang digunakan untuk melihat tingkat efikasi diri ialah General Self-efficacy yang dirancang oleh Schwartz & Yerusalem, 1995. Kepuasan hidup Satisfaction With Life Scale (SWLS) oleh Diener et al., 1985. Sedangkan untuk melihat orientasi agama seseorang menggunakan Religious Orientation Scale (ROS) yang dirancang oleh Allport & Ross, 1967. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah multiple regresi dengan menggunakan analisa statistik SPSS 23. Hasil dari penelitian ini adalah efikasi diri signifikan mempengaruhi kepuasan hidup kelompok orientasi agama intrinsik (R Square = 0,258) dengan nilai (P<0,000), hal ini mengarahkan peneliti menerima Ha1 dan menolak H01, yang berarti ada pengaruh signifikan efikasi diri terhadap kepuasan hidup mahasiswa yang berorientasi agama intrinsik. Selain itu juga, efikasi diri signifikan mempengaruhi kepuasan hidup kelompok orientasi agama ekstrinsik (R square = 0,154) dimana nilai (P<0,05), hal ini mengarahkan peneliti menerima Ha2 dan menolak H02, yang berarti ada pengaruh signifikan efikasi diri terhadap kepuasan hidup pada mahasiswa yang berorientasi agama ekstrinsik.