Abstrak
Perilaku abusive dalam hubungan merupakan suatu tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku kepada korban baik secara fisik maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang perilaku abusive pada korban wanita usia dewasa awal yaitu yang mempengaruhi perasaan tidak aman (insecurity) akibat perlakuan pasangan yang melakukan perilaku abusive. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan teknik pengambilan data berupa kuesioner. Sample pada penelitian ini ialah wanita usia dewasa awal yaitu 20-39 tahun sebanyak 103 responden dengan penyebaran kuesioner melalui online. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan adaptasi dari Conflict Scales 2-Shortform (CTS2-S) yang dikembangkan oleh Straus (1996). Sebelum melakukan penyebaran kuesioner online dengan sample N=103 , peneliti melakukan tryout (uji coba) dengan sample N=30 untuk adaptasi skala CTS2-S dengan hasil alpha Cronbach .957 dan 16 item dikatakan valid. Kemudian peneliti melakukan penyebaran kuesioner online dengan sample N=103 dari adaptasi Skala CTS2-S dari Straus (1996) untuk mengukur perilaku abusive dengan jumlah item valid sebanyak 16 item. Kemudian Skala Relationship Scale Questionnaire dari Griffin dan Bartholomew (1994) untuk mengukur insecurity dengan jumlah item valid sebanyak 18 item terhadap pengukuran wanita usia dewasa awal. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dampak perilaku abusive memberikan pengaruh positive signifikan terhadap meningkatnya rasa insecurity dengan koefisien R = .548 dan R square = .300 (p<0,1). Berarti, perilaku abusive memiliki dampak positif signifikan sebesar 30% terhadap insecurity wanita usia dewasa awal dan memiliki factor lain sebesar 70% yaitu seperti anxiety, depresi, komunikasi yang buruk . Artinya, jika perilaku abusive meningkat maka terjadi peningkatan terhadap insecurity pada korban wanita usia dewasa awal.